Info Musik : 150 Lagu Indonesia Terbaik (versi RollingStones Indonesia)
"Tak ada lagu maka tak ada industri musik,” adalah kutipan seorang pencipta lagu terkenal bernama James F. Sundah. Kalimat ini memberikan pencerah-an bahwa sejarah seni musik yang menghias kancah musik Indonesia sejak tahun 1950-an di era Irama dan Lokananta Records hingga hari ini didasari oleh kekuatan lagu-lagu, fenomenal, serta monumental dan merupakan penanda berbagai zaman.
Namun beribu sayang, mengingat pendokumentasian sejarah yang kurang tergarap baik, maka Rolling Stone merasa tidak pernah terlambat untuk memberikan kontribusi bagi dunia musik dengan menyingsingkan lengan baju, bahu-membahu dengan para sahabat kontributor, pengamat, dan penikmat musik dalam rangka menyusun sebuah daftar sahih yang memaparkan 150 Lagu Terbaik yang pernah wujud di Indonesia, dalam kurun waktu yang bukan main-main: Sepanjang Masa!
Dan kami pun sudah menebak. Menyusun daftar ini bukan semudah membalik telapak tangan. Nyaris sama sulitnya, di satu sisi bahkan terasa lebih membingungkan dan butuh energi lebih daripada menyusun daftar 150 Album Indonesia Terbaik yang sempat kami jadikan edisi khusus pada bulan Desember 2007. Kami mengatakan lebih membutuhkan energi karena berbicara mengenai lagu, berarti tim editor Rolling Stone beserta para kontributor harus terjun ke dalam sejarah industri musik Indonesia yang kami putuskan dimulai dari era munculnya Irama dan Lokananta Records di tahun 1951 hingga musik zaman sekarang.
Dan berbeda de-ngan 150 Album Terbaik, kami lebih dalam lagi menyelami banyaknya karya sang seniman. Untuk mempermudah dan menambah justifikasi atas kualitas dan kepopuleran, insan radio yang aktif di era awal industri musik Indonesia hingga sekarang pun kami libatkan dalam menyusun daftar ini. Kriteria lainnya yang kami sepakati bersama dari lagu-lagu yang akan dipilih ada berbagai macam. Lagu harus memberikan inspirasi, harus berasal dari wilayah musik populer, tergabung dalam sebuah album atau kompilasi, atau single yang dirilis, masuk di playlist radio nasional, bukan karya yang menjiplak karya lain, dan yang pasti lagu-lagu yang terpilih di daftar musti karya asli WNI.
Semua kriteria ini kami distribusikan kepada puluhan kawan di berbagai industri hiburan, dari mulai musisi senior, junior, pekerja label, pekerja radio, hingga insan perfilman dan televisi. Mereka memasukkan daftar urutan lagu versi pribadi mereka yang kemudian kami ta-bulasikan, buat urutan sesuai banyaknya vote yang terpilih, masuk kembali dalam rapat yang intensif yang penuh hiasan debat dan argumentasi antara tim Rolling Stone dan para kontributor, hingga kemudian kesepakatan terjadi dan menghasilkan urutan 150 buah karya lagu yang kami anggap paling sahih untuk menjadi potret sejarah musik berkualitas di Indonesia selama 50 tahun terakhir.
Pro kontra adalah kisah klasik yang kami sadari akan menghias daftar ini, sebab sama se-perti resensi mana pun, subyektivitas pasti akan mengambil bagian di sini. Namun angka statistik yang kami dapatkan dalam pemilihan telah memberikan sebuah kenyataan yang berdasarkan fakta empirik. Namun hal terpenting dari semua ekses daftar ini adalah harapan kami akan munculnya rekognisi dan pengakuan bagi banyak sekali pencipta lagu yang selama ini tak banyak terlalu dikenal secara familiar atas jasa mereka, padahal individu-individu tersebutlah yang memiliki kemampuan magis untuk menciptakan sebuah lagu yang melekat secara emosional kepada para penggemarnya. Daftar ini adalah bentuk penghormatan bagi mereka.
Namun beribu sayang, mengingat pendokumentasian sejarah yang kurang tergarap baik, maka Rolling Stone merasa tidak pernah terlambat untuk memberikan kontribusi bagi dunia musik dengan menyingsingkan lengan baju, bahu-membahu dengan para sahabat kontributor, pengamat, dan penikmat musik dalam rangka menyusun sebuah daftar sahih yang memaparkan 150 Lagu Terbaik yang pernah wujud di Indonesia, dalam kurun waktu yang bukan main-main: Sepanjang Masa!
Dan kami pun sudah menebak. Menyusun daftar ini bukan semudah membalik telapak tangan. Nyaris sama sulitnya, di satu sisi bahkan terasa lebih membingungkan dan butuh energi lebih daripada menyusun daftar 150 Album Indonesia Terbaik yang sempat kami jadikan edisi khusus pada bulan Desember 2007. Kami mengatakan lebih membutuhkan energi karena berbicara mengenai lagu, berarti tim editor Rolling Stone beserta para kontributor harus terjun ke dalam sejarah industri musik Indonesia yang kami putuskan dimulai dari era munculnya Irama dan Lokananta Records di tahun 1951 hingga musik zaman sekarang.
Dan berbeda de-ngan 150 Album Terbaik, kami lebih dalam lagi menyelami banyaknya karya sang seniman. Untuk mempermudah dan menambah justifikasi atas kualitas dan kepopuleran, insan radio yang aktif di era awal industri musik Indonesia hingga sekarang pun kami libatkan dalam menyusun daftar ini. Kriteria lainnya yang kami sepakati bersama dari lagu-lagu yang akan dipilih ada berbagai macam. Lagu harus memberikan inspirasi, harus berasal dari wilayah musik populer, tergabung dalam sebuah album atau kompilasi, atau single yang dirilis, masuk di playlist radio nasional, bukan karya yang menjiplak karya lain, dan yang pasti lagu-lagu yang terpilih di daftar musti karya asli WNI.
Semua kriteria ini kami distribusikan kepada puluhan kawan di berbagai industri hiburan, dari mulai musisi senior, junior, pekerja label, pekerja radio, hingga insan perfilman dan televisi. Mereka memasukkan daftar urutan lagu versi pribadi mereka yang kemudian kami ta-bulasikan, buat urutan sesuai banyaknya vote yang terpilih, masuk kembali dalam rapat yang intensif yang penuh hiasan debat dan argumentasi antara tim Rolling Stone dan para kontributor, hingga kemudian kesepakatan terjadi dan menghasilkan urutan 150 buah karya lagu yang kami anggap paling sahih untuk menjadi potret sejarah musik berkualitas di Indonesia selama 50 tahun terakhir.
Pro kontra adalah kisah klasik yang kami sadari akan menghias daftar ini, sebab sama se-perti resensi mana pun, subyektivitas pasti akan mengambil bagian di sini. Namun angka statistik yang kami dapatkan dalam pemilihan telah memberikan sebuah kenyataan yang berdasarkan fakta empirik. Namun hal terpenting dari semua ekses daftar ini adalah harapan kami akan munculnya rekognisi dan pengakuan bagi banyak sekali pencipta lagu yang selama ini tak banyak terlalu dikenal secara familiar atas jasa mereka, padahal individu-individu tersebutlah yang memiliki kemampuan magis untuk menciptakan sebuah lagu yang melekat secara emosional kepada para penggemarnya. Daftar ini adalah bentuk penghormatan bagi mereka.
Berikut daftar 150 Lagu Terbaik Indonesia :
1. Bongkar , Swami
2. Kebyar - Kebyar , Gombloh
3. Badai Pasti Berlalu , Berlian Hutauruk
4. Bis Sekolah , Koes Bersaudara
5. Guru Oemar Bakrie , Iwan Fals
6. Kembali Ke Jakarta , Koes Plus
7. Berita Kepada Kawan , Ebiet G. Ade
8. Kehidupan , God Bless
9. Sakura , Fariz RM
10. Bento , Swami
11. Bengawan Solo , Oslan Husein & Teruna Ria
12. Kompor Mleduk , Benyamin S
13. Lilin-Lilin Kecil , Chrisye
14. Memang , Slank
15. Rock Bergema , Roxx
16. Yogyakarta , Kla Project
17. Tuhan , Bimbo
18. Neraka Jahanam , Duo Kribo
19. Nusantara I , Koes Plus
20. Siti Nurbaya , Dewa19
21. Panggung Sandiwara , Ahmad Albar
22. Rumah Kita , God Bless
23. Barcelona , Fariz RM
24. Begadang , Rhoma Irama
25. Kemarau , New Rollies
26. Kidung , Chris Manusama
27. Nuansa Bening , Keenan Nasution
28. Burung Camar , Vina Panduwinata
29. Dan... , Sheila On 7
30. Kosong , Pure Saturday
31. Kolam Susu , Koes Plus
32. Kupu Kupu Malam , Titik Puspa
33. Pemuda , Chaseiro
34. Melayang , January Christie
35. Ikuti , Edane
36. Bebas , Iwa K
37. Bendera , Cokelat
38. Anak Pantai , Imanez
39. Janji , Gigi
40. Sabda Alam , Ismail Marzuki
41. Bing , Titik Puspa
42. Yang Terlupakan , Iwan Fals
43. Merpati Putih , Chrisye
44. Malaria , Harry Roesli
45. Melati Dari Jayagiri , Trio Bimbo
46. Angin Malam , Broery Pesolima
47. Mimpi , Anggun C. Sasmi
48. Biru , Kidnap Katrina
49. Tentang Kita , Kla Project
50. Camelia , Ebiet G. Ade
51. Surat Buat Wakil Rakyat , Iwan Fals
52. Impresi , Pas Band
53. Damai Tapi Gersang , Adji Bandi
54. Jarum Neraka , Nicky Astria
55. Mobil Balap , Naif
56. Pesawat Tempur , Iwan Fals
57. Tangan Tangan Setan , Nicky Astria
58. Esokkan Masih Ada , Utha Likumahuwa
59. Indonesia Mahardika , Guruh Gipsy
60. Zamrud Khatulistiwa , Guruh Soekarno Poetra
61. Penguasa , Roxx
62. Gemilang , Krakatau
63. Apatis , Benny Soebardja
64. Astaga , Ruth Sahanaya
65. Galang Rambu Anarki , Iwan Fals
66. Gang Kelinci , Lilis Suryani
67. Kumpul Bocah , Vina Panduwinata
68. Aku Ingin , Indra Lesmana
69. Gubahanku , Dedy Damhudi
70. Payung Fantasi , Bing Slamet
71. Surabaya , Dara Puspita
72. Anak Jalanan , Chrisye
73. Bunga , /rif
74. Salah , Potret
75. Tentang Aku , Jingga
76. Terbang , Gigi
77. Walah , Netral
78. Api Asmara , Rien Djamain
79. Ayam Den Lapeh , Gumarang
80. Bunga di Tepi Jalan , Koes Plus
81. Flamboyan , Bimbo
82. Kesaksian , Kantata Takwa
83. Kelelawar , Koes Plus
84. Laron Laron , Makara
85. Generasiku , Boomerang
86. Distorsi , Ahmad Band
87. Mahadewi , Padi
88. Manis & Sayang , Koes Plus
89. Sepercik Air , Dedy Stanzah
90. Merepih Alam , Chrisye
91. Mawar Berduri , Favourites Group
92. Pelangi , Koes Plus
93. Pesta , Elfa`s Singer
94. Interlokal , Symphony
95. Renjana , GSP / Grace Simon
96. Posesif , Naif
97. Sarjana Muda , Iwan Fals
98. Berita Cuaca , Gombloh
99. Gulagalugu Suara Nelayan , Leo Kristi
100. Jemu , Koes Plus
101. Tolong Bu Dokter , Flowers
102. Kau , Chandra Darusman
103. Hasrat & Cita , Andi Meriem Matalatta
104. Anak Anak Terang , Suara Persaudaraan
105. Genjer Genjer , Bing Slamet
106. Atur Aku , Puppen
107. Terserah , Humania
108. Warik , LFM
109. Sobat , Padi
110. Bunda , Potret
111. Kebebasan , Singiku
112. Pulau Biru , Slank
113. Mari Mari , Dara Puspita
114. Kepada Perang , Gong 2000
115. Ratu Sejagad , Vonny Sumlang
116. Surat Undangan , Rita Zaharah
117. Pergi Untuk Kembali , Melky Goeslaw
118. Nurlela , Bing Slamet
119. Musim Bunga , Franky & Jane
120. Negeri Di Awan , Katon Bagaskara
121. Selangkah Ke Seberang , Fariz RM
122. Simponi Yang Indah , Bob Tutupoly
123. Kembalikan Baliku , Jopie Latul
124. Baby Rock , SAS
125. Do What You Like , AKA
126. Di Dalam Bui , Koes Bersaudara
127. Terbunuh Sepi , Slank
128. Kudaku Lari , Elly Kasim
129. Senandung Maaf , White Shoes
130. Matraman , The Upstairs
131. Di Udara , Efek Rumah Kaca
132. Mengadili Persepsi , Seringai
133. Mengejar Matahari , Ari Lasso
134. Laskar Pelangi , Nidji
135. Dan Senyumlah , Sinikini
136. Konservatif , The Adams
137. Mendekati Surga , Koil
138. No Fruits For Today , Sore
139. Di Sayidan , Shaggydog
140. Kukatakan Dengan Indah , Peterpan
141. Takkan , Guest Band
142. Papaja Cha Cha , Adikarso
143. Cinta Melulu , Efek Rumah Kaca
144. Welcome to My Paradise , Steven & Coconut Treez
145. Mimpi , D & R
146. Jari & Jempol , Dedy Stanzah
147. Melompat Lebih Tinggi , Sheila On 7
148. Langkah Peri , Cherry Bombshell
149. Matel , Kubik
150. Me & My Boyfriend , Mocca
(source : rollingstones.co.id)
0 comments:
Post a Comment